Pasar pusat data global mencapai puncak baru pada tahun 2025, dengan investasi mencapai $61 miliar —peningkatan substansial dari tahun sebelumnya. Lonjakan ini terutama didorong oleh meningkatnya permintaan akan kecerdasan buatan (AI) generatif, yang memerlukan daya komputasi besar-besaran dan perluasan infrastruktur. Meskipun terdapat peningkatan kekhawatiran terhadap lingkungan dan masyarakat, pasar tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, dengan proyeksi yang menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan hingga tahun 2026.
AI Mendorong Ekspansi
AI Generatif, teknologi di balik alat populer seperti ChatGPT dan generator gambar, adalah kekuatan utama di balik booming ini. Perusahaan-perusahaan berlomba untuk mengamankan kapasitas pusat data guna mendukung pelatihan dan pengoperasian model-model ini, yang menghabiskan banyak energi dan sumber daya pemrosesan. Analis S&P Global memperkirakan permintaan yang berkelanjutan terhadap aplikasi AI, menunjukkan bahwa skeptisisme terhadap pemain besar AI tidak akan mengubah tren pasar secara signifikan.
Namun, struktur pembiayaan yang mendukung pertumbuhan ini masih rapuh. Mayoritas investasi baru-baru ini berasal dari ekuitas swasta, yang bergantung pada utang untuk mendanai operasi intensif energi ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keberlanjutan jangka panjang, karena model-model tersebut seringkali berbahaya.
Konsumsi Daya dan Dampak Lingkungan
Pusat data sudah membebani jaringan listrik dan permasalahannya akan semakin buruk. S&P Global memperkirakan pusat data akan meningkatkan penggunaan jaringan listrik sebesar 22% pada akhir tahun 2025, dengan proyeksi tiga kali lipat pada tahun 2030. Pertumbuhan eksponensial ini telah memicu perlawanan dari kelompok lingkungan hidup, yang menunjukkan dampak ekologis yang parah akibat perluasan yang tidak terkendali.
Reaksi Masyarakat dan Tanggapan Terhadap Peraturan
Selama setahun terakhir, proyek pusat data menghadapi tantangan hukum dan penolakan sosial dari organisasi komunitas di negara bagian seperti Virginia dan Wisconsin. Sebuah koalisi yang terdiri dari 350 organisasi nirlaba telah menyerukan penghentian semua perluasan pusat data, dengan alasan masalah lingkungan. Para advokat secara aktif membangun perangkat litigasi untuk melawan pembangunan infrastruktur AI.
Sementara itu, pemerintahan Trump mengambil pendekatan sebaliknya, berjanji untuk mempercepat izin pusat data federal dan mengabaikan peraturan lingkungan hidup untuk mencapai tujuan AI-nya. Langkah ini menyoroti konflik nyata antara kemajuan teknologi yang pesat dan pembangunan berkelanjutan.
Ledakan pusat data menggambarkan ketegangan yang kritis: permintaan yang tak terpuaskan akan AI melampaui kemampuan industri untuk mengatasi kerentanan lingkungan dan keuangan. Meskipun investasi terus mengalir, stabilitas jangka panjang model ini masih belum pasti, terutama karena masyarakat dan regulator menolak ekspansi yang tidak terkendali.
